Sebuah Sharing Kelompok Umat Katolik Lingkungan
St. Mikael - Paroki St. Yakobus-KG
MALAIKAT MIKAEL MENGUNJUNGI MARIA DI CISARUA
Nah loh... apa-apaan neh? Kok Malaikat Mikael mengunjungi Maria? Apa benar
Malaikat Mikael pernah mengunjungi Bunda Maria? Sejak kapan? Bukankah yang kita
tahu bahwa di dalam Injil hanya menceritakan tentang Malaikat Gabriel yang
mengunjungi Maria? Lalu, kenapa malaikat Mikael? Dan kenapa di Cisarua?
Memangnya benar kalau Maria pernah tinggal di Cisarua?
Para pembaca yang budiman, judul
artikel ini sudah tentu akan membuat banyak orang Katolik bertanya-tanya dan
mengeluarkan reaksi bermacam-macam. Namun, yang pasti judul artikel ini
bukanlah kisah yang diangkat dari tulisan keempat pengarang Injil dan juga
bukan tujuan kami untuk menyesatkan iman Katolik para pembaca. Judul artikel di atas merupakan suatu ungkapan
iman kami, sebagai umat Katolik Lingkungan St. Mikael II dari Paroki St. Yakobus, Kelapa Gading yang baru saja
melaksanakan “Ziarah Maria” yang dikemas dalam bentuk Rekoleksi bulan Maria di
Cisarua.
Rekoleksi-Ziarah Maria ini sengaja
kami adakan sebagai bagian proses pembinaan iman umat, sekaligus ungkapan rasa
cinta dan hormat kami kepada Santa Perawan Maria sebagai Bunda Gereja. Setiap
bulan Mei dan Oktober, Keluarga Katolik di Lingkungan St. Mikael II selalu
memiliki komitmen untuk menghormati Bunda Maria dengan cara mendaraskan doa Rosario
bersama di rumah-rumah umat.
Pada bulan Mei 2014 ini, beberapa
umat Katolik di Lingkungan kami bersepakat untuk mengisi pembukaan bulan Maria
dengan mengikuti Rekoleksi yang bertemakan “Ziarah Maria” yang dipimpin oleh
oleh Rm. Jusuf Halim, SVD di Wisma Retret Tugu Wacana SVD, Puncak – Cisarua.
ZIARAH MARIA
YANG MENGESANKAN
Acara Rekoleksi-Ziarah Maria 2014 di
Cisarua ini hanya diadakan sehari, tepatnya dimulai pada hari Minggu - Senin,
tanggal 11 - 12 Mei 2014. Selama acara rekoleksi, kami umat Katolik Lingkungan
St. Mikael II yang berjumlah 30 orang merasa sukacita dan mendapat pengalaman
baru mengikuti Rekoleksi yang dikemas sangat padat dan khusuk. Dalam artikel
ini kami akan mencoba membagikan pengalaman dan perasaan kami ketika mengikuti Rekoleksi-Ziarah
Maria yang diadakan oleh Rm. Jusuf Halim, SVD beserta teamnya.
Dari
hasil sharing beberapa peserta rekoleksi Ziarah Maria ini, kami ingin menyimpulkan bahwa seluruh
acara Rekoleksi Ziarah Maria di Cisarua ini sangat bagus dan membuat kami merasa
bahagia. Ada banyak pengalaman pribadi sebagai umat Lingkungan St. Mikael II yang sangat
terkesan, di antaranya sebagai berikut:
1. Sdr N.N
Saya
merasa moment
rekoleksi Maria ini nampak demikian nyata ada campur tangan Tuhan yang
mahamurah .
Yang dapat saya rasakan yaitu: Waktu keikutsertaan saya dalam rekoleksi
ini adalah
untuk yang pertama kali dalam hidup saya sebagai orang katolik. Entah
bagaimana
proses awalnya tidak bisa saya sampaikan secara panjang lebar. Yang
terpenting,
yang bisa saya ungkapkan saat ini bahwa saya merasakan adanya “Campur
tangan
Tuhan atas kemurahan-Nya” melalui pimpinan (ibu Dewi dan ibu Helly)
sehingga
saya dapat ikut sebagai peserta rekoleksi yang semua hanya sebagai
pengantar.
Dalam acara doa pemberkatan pemasangan mahkota dan jubah
patung bunda Maria,
saat itu, hujan turus sangat deras. Padahal selesai acara tersebut, akan
dilanjutkkan dengan acara perarakan pemindahan patung Bunda Maria ke goa
Maria
yang letaknya agak diketinggian berada di lokasi rekoleksi tersebut.
Waktu itu Romo Jusuf Halim mengucapkan kepada para peserta rekoleksi, menurut yang
saya
ingat dengan ucapannya sbb: "Jangan khawatir dengan hujan ini, nanti
pada saat
acara perarakan patung Bunda Maria hujan pasti berhenti." Dan ternyata
memang
benar kenyataan hujan benar-benar berhenti, sehingga acara perarakan
patung
Bunda Maria berjalan dengan lancar dan sukses. Demikian kesan yang dapat
saya
sampaikan. Semoga ini dapat dijadikan untuk menanamkan iman kita semua,
bahwa
Tuhan Yesus maha pemurah senantiasa ada di mana-mana. Selesai rekoleksi
saya
merasa ada kelegaan, tentram, dan dama. Syukur kepada Allah.
2. Sdri T.N.G :
Acara rekoleksi
Ziarah Maria telah menyentuh hati saya. Hal yang menyentuh saya di acara
rekoleksi ini adalah saat acara perarakan Bunda Maria ke goa Maria melalui
jalan salib. Saya merasa seperti benar-benar mengiringi Yesus dalam jalan
salib-Nya, seperti hati terasa begitu berat dengan dosa sendiri yang
mengakibatkan Yesus menanggung banyak penderitaan-Nya.
Dan waktu pencurahan Roh Kudus, setelah berdoa
saya minta ampun atas dosa dan beban dosa saya.
Di hati terasa lega setelah
menangis, tak tahu kenapa. Harapan saya dari rekoleksi Maria ini ialah semoga saya
bisa ikut lagi dan juga di acara rekoleksi yang lain.
3. Ibu NN :
Saya sangat senang mengikuti Rekoleksi Devosi Maria ini, apalagi acara ini diadakan pada saat bulan
Maria, bulan devosi, sehingga saya lebih merasa sangat dekat dengan ibu Tuhan kita bunda
Maria. Saat misa pembukaan, saya merasa dikuatkan dengan homili Rm. Jusuf Halim yang telah mengantar saya
untuk masuk dalam devosi, dan saya lebih tersentuh lagi di saat acara perarakan
dengan jalan salib bersama Maria. Saya merasa Bunda Maria hadir bersama dengan
saya. Romo mengatakan " Ayo memuji Tuhan lewat Bunda Maria dengan bernyanyi yang
keras." Saya menyanyi dengan penuh suka cita sampai saya mengeluarkan air mata,
saat perarakan bersama patung Maria. Saya sangat terharu karena saya mendapat
kesempatan membaca perhentian ke 8. Saat tiba di goa Maria, saya memuji dan
berdoa Rosario dengan penuh sukacita. Hati saya merasa tenang, saat
beristirahat malam saya pengen cepat-cepat bangun untuk bertemu Bunda Maria lagi.
Waktu acara Adorasi pagi, saat belum mulai saya sudah berada di ruang adorasi. Dan pada saat
adorasi saya menangis, karena saya merasa Tuhan selalu ada pada waktu-Nya dan saya
tidak pernah ditinggalkan-Nya, sehingga saat acara Adorasi penyembuhan dengan pentahtaan
Sakramen Mahakudus, saya tersentuh dengan Sakramen Mahakudus dan saya jatuh.
Saya merasa Tuhan dan bunda Maria datang memeluk saya. Badan saya terasa ringan
sekali. Lepaslah semua masalah dan beban kehidupan, karena cape hidup di kota
Jakarta yang keras, cape dalam bekerja. Saya merasa Bunda memeluk saya, sampai
saat misa penutupan saya merasa dikuatkan dengan berkat dengan sapaan Tuhan,
lanjutkan karya-Mu dan Bunda Maria tersenyum.
4. Sdri N.N :
Saya merasakan
Tuhan Yesus sangat baik kepada saya. Tuhan Yesus mau mengampuni dosa saya dan
mau menjamah dan mengurapi saya, manusia yang berdosa. Dia telah menyembuhkan
dan memulihkan saya. Dia juru selamat saya.
Saat prosesi
jalan salib perarakan Bunda Maria: saya mencium bau bunga mawar yang sangat
harum, seakan saya ada di taman bunga mawar.
Saat Adorasi:
sebelum acara Adorasi di mulai, Romo Yusuf Halim berkata "mintalah supaya Yesus menjamah dan
mengurapimu", kata-kata itu saya ucapkan juga dalam doa, dan hal itu benar
terjadi. Ketika Adorasi dibawa romo dan sedang mendoakan teman di sebelah saya,
saya sudah merasakan aliran panas. Saat romo mendoakan saya, saya langsung
resting, sesaat kemudian saya merasakan ada kain yang menutup wajah saya dan
saya mendengar di dekat telinga kanan saya ada suara yang berdoa dengan bahasa
roh.
Yesus telah mengurapi saya dan memberkati saya. Terimakasih Yesus untuk
apapun juga. Untuk hidupku, juga untuk kasih-Mu. Terimakasih Allah Bapa, Allah
Putra, Allah Roh Kudus. Terimakasih Bunda Maria, St. Yoseph, santo, santa dan
para kudus di surga.
Pada waktu misa
setelah Adorasi, setiap kali konsekrasi (Inilah Tubuh-Ku.....) saya melihat
wajah Yesus di Hosti besar yang diangkat romo, dan di misa ini juga demikian. Saya
percaya Hosti adalah benar Tubuh Kristus. Dan Tuhan Yesus selalu hadir pada
saat Ekaristi, maka saya menerima hosti dengan sikap hormat.
Telah 2 kali
saya mengikuti rekoleksi bulan Maria dan saat Adorasi saya selalu resting.
Untuk retret yang lain biasanya badan saya saja yang bergetar.
Semoga semakin
banyak orang yang merasakan kasih dan kehadiran Yesus sehingga diubahkan dan
menjadi baik, dapat menjadi saksi dan mewartakan sabda-Nya. Semoga semakin
banyak orang yang memperoleh keselamatan. Semoga Rekoleksi ini dapat selalu diadakan
setiap bulan Maria.
Akhir
kata, kami umat Katolik Lingkungan, St. Mikael II menyadari bahwa Rekoleksi
Ziarah Maria ini sangat penting untuk mengembangkan kehidupan iman sebagai
orang Katolik, terutama bagaimana kami sebagai satu paguyuban keluarga besar
umat Katolik di Lingkungan St. Mikael harus rukun dan bersatu membangun Kerajaan
Allah di tengah-tengah kehidupan keluarga, Gereja dan masyarakat. Kami bersyukur telah mendapat pengalaman baru
mengikuti Rekoleksi Ziarah Maria bersama Rm. Jusuf Halim, SVD. Ada banyak hal
baru yang telah kami peroleh dari acara ini.