Tuesday, November 1, 2016

Jumpa Orang Muda Misioner (JOMM) di Rumah Retret SVD Cisarua

Berbicara tentang kehidupan kaum muda memang tidak pernah ada habisnya. Hampir seluruh pemimpin negara menyadari bahwa kaum muda adalah generasi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dan negara yang bermartabat dapat terwujud bila kaum mudanya memiliki dedikasi yang kuat, mentalitas setia dan moralitas yang baik.  Kehidupan kaum muda yang sarat dengan segala macam keunikannya mampu menjadi sumber inspirasi bagi kaum muda di seluruh dunia.

Banyak kaum muda yang berprestasi dalam berbagai bidang kehidupan telah menjadi perhatian khusus dan kebanggaan suatu bangsa. Akan tetapi banyak juga kaum muda yang hidupnya tidak karuan, berantakan dan disesatkan oleh perkembangan teknologi dan kehidupan bebas manusia modern menjadi problem yang rumit bagi para pemimpin negara. Apalagi, salah satu penyebab dari kegagalan kaum muda adalah bobroknya moralitas dalam lingkungan pergaulan dan keluarga. Tidak sedikit orangtua modern tidak lagi peduli dengan kehidupan anak-anaknya, akibatnya banyak orang muda zaman sekarang tidak lagi mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dengan siapa dia mesti bergaul dan setia.
 
Siapa yang harus menolong kaum muda yang mengalami kegagalan hidup? dan siapa yang harus mengangkat kaum muda yang telah jatuh dan mengalami keterpurukan? Banyak negarawan dan cendikiawan yang tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk menolong generasi muda zaman ini. Namun, karena banyaknya masalah yang harus dihadapi kaum muda semakin pelik, maka Gereja Katolik ikut berpartisipasi melakukan gerakan bersama untuk menolong orang muda di seluruh dunia.

Bersama dengan mendiang Paus Yohanes Paulus II, Gereja Katolik seluruh dunia telah ikut ambil bagian dalam gerakan kaum muda dunia. Gereja Katolik menyadari bahwa kaum muda adalah gerenasi penerus bangsa dan Gereja. Mereka perlu mendapat perhatian agar mereka bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang beriman dan tangguh dalam menghadapi tantangan hidup era modern ini. Sudah tentu, Gereja Katolik sangat terbuka untuk ikut membantu negara membenahi dan mencerdaskan kehidupan orang mudanya.

Dalam upaya itu, SVD Distrik Jakarta telah ikut ambil bagian dalam kegiatan Pastoral Kaum Muda Dunia. Pada tanggal 1-4 Juli 2016, Serikat Sabda Allah, SVD Indonesia, khususnya SVD Provinsi Jawa mengadakan kegiatan Jumpa Orang Muda Misioner, atau disingkat dengan  JOMM. Lokasi kegiatan orang Muda JOMM diadakan di Rumah Retret SVD Cisarua. Para romo SVD dan team JOMM telah sepakat memilih lokasi Rumah Retret SVD Cisarua sebagai tempat yang tepat untuk diadakan pertemuan dan kegiatan. Suasana alam yang ASRI dirasakan sangat cocok untuk merefleksikan lingkungan alam sebagai sahabat orang muda. Begitu pula, sarana ruang adorasi dan goa Maria sangat membantu pembinaan iman orang muda Katolik













Dari kegiatan JOMM ini, para misionaris SVD Indonesia mengharapkan agar seluruh Orang Muda Katolik Indonesia mau terlibat aktif dalam gerakan misioner Gereja di paroki mereka masing-masing. Kaum muda tidak lagi menjadi objek perwartaan semata, akan tetapi sudah saatnya mereka juga harus menjadi bagian dari pewartaan iman atau Misionaris Cinta di seluruh dunia.

Melalui blog ini, kami juga ingin mengajak Anda, saudara-saudari ikut serta berpesan aktif mendoakan Orang Muda Seluruh Indonesia. Semoga anak-anak muda mau menjadi Generasi Bangsa dan Misionaris Cinta yang dapat dibanggakan.

Jakarta, 02 November 2016


Sunday, June 8, 2014

Rekoleksi Ziarah Bunda Maria 11-12 Mei 2014

Sebuah Sharing Kelompok Umat Katolik Lingkungan 
St. Mikael - Paroki St. Yakobus-KG

MALAIKAT MIKAEL MENGUNJUNGI MARIA DI CISARUA

 Nah loh... apa-apaan neh? Kok Malaikat Mikael mengunjungi Maria? Apa benar Malaikat Mikael pernah mengunjungi Bunda Maria? Sejak kapan? Bukankah yang kita tahu bahwa di dalam Injil hanya menceritakan tentang Malaikat Gabriel yang mengunjungi Maria? Lalu, kenapa malaikat Mikael? Dan kenapa di Cisarua? Memangnya benar kalau Maria pernah tinggal di Cisarua?

Para pembaca yang budiman, judul artikel ini sudah tentu akan membuat banyak orang Katolik bertanya-tanya dan mengeluarkan reaksi bermacam-macam. Namun, yang pasti judul artikel ini bukanlah kisah yang diangkat dari tulisan keempat pengarang Injil dan juga bukan tujuan kami untuk menyesatkan iman Katolik para pembaca.  Judul artikel di atas merupakan suatu ungkapan iman kami, sebagai umat Katolik Lingkungan St. Mikael II dari Paroki St. Yakobus, Kelapa Gading yang baru saja melaksanakan “Ziarah Maria” yang dikemas dalam bentuk Rekoleksi bulan Maria di Cisarua. 


Rekoleksi-Ziarah Maria ini sengaja kami adakan sebagai bagian proses pembinaan iman umat, sekaligus ungkapan rasa cinta dan hormat kami kepada Santa Perawan Maria sebagai Bunda Gereja. Setiap bulan Mei dan Oktober, Keluarga Katolik di Lingkungan St. Mikael II selalu memiliki komitmen untuk menghormati Bunda Maria dengan cara mendaraskan doa Rosario bersama di rumah-rumah umat. 


Pada bulan Mei 2014 ini, beberapa umat Katolik di Lingkungan kami bersepakat untuk mengisi pembukaan bulan Maria dengan mengikuti Rekoleksi yang bertemakan “Ziarah Maria” yang dipimpin oleh oleh Rm. Jusuf Halim, SVD di Wisma Retret Tugu Wacana SVD, Puncak – Cisarua.



ZIARAH MARIA YANG MENGESANKAN


Acara Rekoleksi-Ziarah Maria 2014 di Cisarua ini hanya diadakan sehari, tepatnya dimulai pada hari Minggu - Senin, tanggal 11 - 12 Mei 2014. Selama acara rekoleksi, kami umat Katolik Lingkungan St. Mikael II yang berjumlah 30 orang merasa sukacita dan mendapat pengalaman baru mengikuti Rekoleksi yang dikemas sangat padat dan khusuk. Dalam artikel ini kami akan mencoba membagikan pengalaman dan perasaan kami ketika mengikuti Rekoleksi-Ziarah Maria yang diadakan oleh Rm. Jusuf Halim, SVD beserta teamnya.

Dari hasil sharing beberapa peserta rekoleksi Ziarah Maria ini, kami ingin menyimpulkan bahwa seluruh acara Rekoleksi Ziarah Maria di Cisarua ini sangat bagus dan membuat kami merasa bahagia. Ada banyak pengalaman pribadi sebagai umat Lingkungan St. Mikael II yang sangat terkesan, di antaranya sebagai berikut:

      1. Sdr N.N 
Saya merasa moment rekoleksi Maria ini nampak demikian nyata ada campur tangan Tuhan yang mahamurah . Yang dapat saya rasakan yaitu: Waktu keikutsertaan saya dalam rekoleksi ini adalah untuk yang pertama kali dalam hidup saya sebagai orang katolik. Entah bagaimana proses awalnya tidak bisa saya sampaikan secara panjang lebar. Yang terpenting, yang bisa saya ungkapkan saat ini bahwa saya merasakan adanya “Campur tangan Tuhan atas kemurahan-Nya” melalui pimpinan (ibu Dewi dan ibu Helly) sehingga saya dapat ikut sebagai peserta rekoleksi yang semua hanya sebagai pengantar.     

Dalam acara doa pemberkatan pemasangan mahkota dan jubah patung bunda Maria, saat itu, hujan turus sangat deras. Padahal selesai acara tersebut, akan dilanjutkkan dengan acara perarakan pemindahan patung Bunda Maria ke goa Maria yang letaknya agak diketinggian berada di lokasi rekoleksi tersebut. 

Waktu itu Romo Jusuf Halim mengucapkan kepada para peserta rekoleksi, menurut yang saya ingat dengan ucapannya sbb: "Jangan khawatir dengan hujan ini, nanti pada saat acara perarakan patung Bunda Maria hujan pasti berhenti." Dan ternyata memang benar kenyataan hujan benar-benar berhenti, sehingga acara perarakan patung Bunda Maria berjalan dengan lancar dan sukses. Demikian kesan yang dapat saya sampaikan. Semoga ini dapat dijadikan untuk menanamkan iman kita semua, bahwa Tuhan Yesus maha pemurah senantiasa ada di mana-mana. Selesai rekoleksi saya merasa ada kelegaan, tentram, dan dama. Syukur kepada Allah.
          
2. Sdri T.N.G
Acara rekoleksi Ziarah Maria telah menyentuh hati saya. Hal yang menyentuh saya di acara rekoleksi ini adalah saat acara perarakan Bunda Maria ke goa Maria melalui jalan salib. Saya merasa seperti benar-benar mengiringi Yesus dalam jalan salib-Nya, seperti hati terasa begitu berat dengan dosa sendiri yang mengakibatkan Yesus menanggung banyak penderitaan-Nya.  

Dan waktu pencurahan Roh Kudus, setelah berdoa saya minta ampun atas dosa dan beban dosa saya.  Di hati terasa lega setelah menangis, tak tahu kenapa. Harapan saya dari rekoleksi Maria ini ialah semoga saya bisa ikut lagi dan juga di acara rekoleksi yang lain.
      
3. Ibu NN : 
Saya sangat senang mengikuti Rekoleksi Devosi Maria ini, apalagi acara ini diadakan pada saat bulan Maria, bulan devosi, sehingga saya lebih merasa sangat dekat dengan ibu Tuhan kita bunda Maria. Saat misa pembukaan, saya merasa dikuatkan dengan homili Rm. Jusuf Halim yang telah mengantar saya untuk masuk dalam devosi, dan saya lebih tersentuh lagi di saat acara perarakan dengan jalan salib bersama Maria. Saya merasa Bunda Maria hadir bersama dengan saya. Romo mengatakan " Ayo memuji Tuhan lewat Bunda Maria dengan bernyanyi yang keras." Saya menyanyi dengan penuh suka cita sampai saya mengeluarkan air mata, saat perarakan bersama patung Maria. Saya sangat terharu karena saya mendapat kesempatan membaca perhentian ke 8. Saat tiba di goa Maria, saya memuji dan berdoa Rosario dengan penuh sukacita. Hati saya merasa tenang, saat beristirahat malam saya pengen cepat-cepat bangun untuk bertemu Bunda Maria lagi. 

Waktu acara Adorasi pagi, saat belum mulai saya sudah berada di ruang adorasi. Dan pada saat adorasi saya menangis, karena saya merasa Tuhan selalu ada pada waktu-Nya dan saya tidak pernah ditinggalkan-Nya, sehingga saat acara Adorasi penyembuhan dengan pentahtaan Sakramen Mahakudus, saya tersentuh dengan Sakramen Mahakudus dan saya jatuh. Saya merasa Tuhan dan bunda Maria datang memeluk saya. Badan saya terasa ringan sekali. Lepaslah semua masalah dan beban kehidupan, karena cape hidup di kota Jakarta yang keras, cape dalam bekerja. Saya merasa Bunda memeluk saya, sampai saat misa penutupan saya merasa dikuatkan dengan berkat dengan sapaan Tuhan, lanjutkan karya-Mu dan Bunda Maria tersenyum.

4. Sdri N.N :
Saya merasakan Tuhan Yesus sangat baik kepada saya. Tuhan Yesus mau mengampuni dosa saya dan mau menjamah dan mengurapi saya, manusia yang berdosa. Dia telah menyembuhkan dan memulihkan saya. Dia juru selamat saya.

Saat prosesi jalan salib perarakan Bunda Maria: saya mencium bau bunga mawar yang sangat harum, seakan saya ada di taman bunga mawar.


Saat Adorasi: sebelum acara Adorasi di mulai, Romo Yusuf Halim berkata "mintalah supaya Yesus menjamah dan mengurapimu", kata-kata itu saya ucapkan juga dalam doa, dan hal itu benar terjadi. Ketika Adorasi dibawa romo dan sedang mendoakan teman di sebelah saya, saya sudah merasakan aliran panas. Saat romo mendoakan saya, saya langsung resting, sesaat kemudian saya merasakan ada kain yang menutup wajah saya dan saya mendengar di dekat telinga kanan saya ada suara yang berdoa dengan bahasa roh.

Yesus telah mengurapi saya dan memberkati saya. Terimakasih Yesus untuk apapun juga. Untuk hidupku, juga untuk kasih-Mu. Terimakasih Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus. Terimakasih Bunda Maria, St. Yoseph, santo, santa dan para kudus di surga.

Pada waktu misa setelah Adorasi, setiap kali konsekrasi (Inilah Tubuh-Ku.....) saya melihat wajah Yesus di Hosti besar yang diangkat romo, dan di misa ini juga demikian. Saya percaya Hosti adalah benar Tubuh Kristus. Dan Tuhan Yesus selalu hadir pada saat Ekaristi, maka saya menerima hosti dengan sikap hormat.

Telah 2 kali saya mengikuti rekoleksi bulan Maria dan saat Adorasi saya selalu resting. Untuk retret yang lain biasanya badan saya saja yang bergetar.

Semoga semakin banyak orang yang merasakan kasih dan kehadiran Yesus sehingga diubahkan dan menjadi baik, dapat menjadi saksi dan mewartakan sabda-Nya. Semoga semakin banyak orang yang memperoleh keselamatan. Semoga Rekoleksi ini dapat selalu diadakan setiap bulan Maria.


              Akhir kata, kami umat Katolik Lingkungan, St. Mikael II menyadari bahwa Rekoleksi Ziarah Maria ini sangat penting untuk mengembangkan kehidupan iman sebagai orang Katolik, terutama bagaimana kami sebagai satu paguyuban keluarga besar umat Katolik di Lingkungan St. Mikael harus rukun dan bersatu membangun Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan keluarga, Gereja dan masyarakat.  Kami bersyukur telah mendapat pengalaman baru mengikuti Rekoleksi Ziarah Maria bersama Rm. Jusuf Halim, SVD. Ada banyak hal baru yang telah kami peroleh dari acara ini.